Perlintasan perbatasan Rafah di sisi Jalur Gaza direbut oleh pasukan Israel awal bulan ini ketika mereka memperluas invasi daratnya.
Pendudukan penyeberangan tersebut meningkatkan ketegangan antara Mesir dan Israel, mengancam perdamaian selama 45 tahun antara kedua negara, yang sebelumnya telah berperang empat kali.
Pengambilalihan penyeberangan oleh Israel membuat marah Mesir, yang biasanya bekerja sama erat dalam masalah keamanan dengan Israel.
Sumber militer Mesir sebelumnya mengatakan kepada Middle East Eye bahwa tidak ada koordinasi operasional antara Mesir dan Israel sebelum penyeberangan itu direbut.
Seminggu setelah Israel menyerbu penyeberangan tersebut, menurut Yayasan Hak Asasi Manusia Sinai, Mesir mengerahkan pengangkut personel lapis baja tambahan dan tentara ke perbatasannya dengan Jalur Gaza di timur laut Sinai.
Kairo juga menolak membuka perbatasan dari sisi Mesir sampai militer Israel menarik diri, dengan mengatakan bahwa pengoperasian perbatasan tersebut semata-mata merupakan urusan Mesir-Palestina.