Liputan6.com, Sana’a – Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) meminta pembebasan segera 11 personelnya yang ditahan oleh kelompok Houthi di Yaman.
Para petugas PBB dibawa ke berbagai wilayah di Yaman. Pihaknya juga menduga bahwa ini merupakan tindakan keras yang terkoordinasi, seperti yang dilaporkan oleh BBC, Sabtu (8/6/2024).
Juru bicara PBB Stéphane Dujarric mengatakan, pihaknya sedang berupaya menggunakan semua saluran yang tersedia untuk memastikan pembebasan mereka yang aman dan tanpa syarat sesegera mungkin.
Sementara pihak Houthi memandang dirinya sebagai bagian dari “poros perlawanan” yang dipimpin oleh Iran terhadap Israel, AS, dan Barat secara luas, dan telah menyatakan dukungannya terhadap warga Palestina di Jalur Gaza.
Houthi telah menyerang pengiriman komersial di Laut Merah, yang memicu serangan udara balasan oleh AS dan sekutunya.
Beberapa karyawan organisasi internasional lainnya juga ditahan, menurut laporan yang mengutip pejabat dari pemerintah Yaman yang diakui secara internasional.
Ponsel dan komputer disita selama razia di rumah dan kantor para pekerja, yang terjadi setelah berbulan-bulan serangan Houthi terhadap kapal-kapal komersial di Laut Merah.
Organisasi Hak Asasi Manusia Mayyun menyatakan bahwa perwira intelijen Houthi mengincar 18 pekerja bantuan dari beberapa kelompok di Amran, Hudaydah, Saada, dan Sana’a dalam waktu yang bersamaan.
Pejabat mengatakan kepada kantor berita Reuters bahwa beberapa anggota Institut Demokrasi Nasional (NDI) yang didukung AS menjadi target.