Dubes Abdul juga mengungkapkan minatnya untuk mengimpor komoditas dari Indonesia ke Rwanda.
“Indonesia terkenal dengan kelapa sawit. Menurut saya, itu adalah yang terbaik di dunia. Dan tentu saja, para pedagang kami ingin mengimpor dari sini ke Rwanda, dan mungkin mereka bisa memprosesnya di Rwanda,” ujarnya.
Selain itu, ia juga ingin mendorong pengusaha Indonesia untuk mendirikan industri di Rwanda.
“Indonesia juga terkenal dengan peralatan industri. Saya harap Rwanda bisa mendukung pengusaha Indonesia di sektor ini, untuk datang dan mendirikan industri di Rwanda, terutama dalam bidang pakaian dan sejenisnya,” katanya.
Dubes Abdul menyebut ada beberapa sektor yang terbuka bagi investor Indonesia.
“Di bidang pertanian, kita memiliki teh dan kopi terbaik di dunia. Jadi, sangat bagus untuk berinvestasi di sana. Kita juga bisa berinvestasi di pendidikan dan industri. Jadi, artinya, sangat mudah untuk mendaftar perusahaan di Rwanda,” jelasnya, sambil mendorong lebih banyak pengusaha Indonesia untuk berbisnis di Rwanda.
“Anda tidak perlu pergi ke sana fisik, Anda bisa melakukannya dari tempat duduk Anda, dari ponsel Anda, dan mendaftarkan perusahaan di Rwanda. Dalam enam jam, atau bahkan kurang, Anda akan mendapat jawaban bahwa perusahaan Anda sudah terdaftar, hanya dengan duduk di sini,” tambahnya.