Rusia diyakini telah memindahkan beberapa ribu tentara dari garis depan pertempuran di Ukraina yang diduduki untuk menghadapi kehilangan wilayah di Kursk. Penduduk yang melarikan diri dari daerah tersebut karena pertempuran telah diperingatkan agar tidak kembali.
“Kondisi operasional di wilayah distrik kami masih sulit. Beberapa warga masih berusaha untuk kembali ke rumah mereka, yang menghambat pekerjaan militer kami,” kata Kepala Distrik Korenevsky di Kursk, Marina Degtyareva, pada hari Minggu.
“Kembali ke daerah tersebut saat ini tidak mungkin bagi penduduk lokal dan kadang-kadang mengakibatkan tragedi yang mengerikan.”
Dia menambahkan, “Pihak berwenang akan memberitahu penduduk kapan aman bagi mereka untuk kembali. Saya mengimbau semua penduduk Distrik Korenevsky untuk bersabar dan membiarkan militer kita menghadapi musuh.”
Saat Ukraina mengklaim terus maju ke Kursk, pasukan Rusia juga terus maju di Ukraina timur. Mereka dilaporkan mendekati Kota Pokrovsk di wilayah Donetsk, yang merupakan pusat penting bagi militer Ukraina karena akses yang mudah ke Kota Kostiantynivka, pusat militer lainnya. Ukraina menggunakan jalan yang menghubungkan kedua kota ini untuk menyuplai garis depan dan mengevakuasi korban.
“Rusia sudah mendekat, hanya 11 kilometer dari pinggiran kota. Kota ini tengah bersiap-siap,” kata Kepala Administrasi Militer Kota Pokrovsk, Serhii Dobriak, pada hari Minggu.
“Setiap kota di wilayah Donetsk memiliki unit tempur yang ditempatkan di sana dan rencana pertahanan telah disiapkan. Kami bekerja sama dengan militer untuk membangun benteng. Proses ini sedang berlangsung.”
Evakuasi warga sipil dari Pokrovsk diprioritaskan karena pasukan Rusia semakin mendekat. Hampir 1.800 orang telah dievakuasi dari kota tersebut dalam seminggu terakhir.
Wakil Perdana Menteri Ukraina, Iryna Vereshchuk, juga mendesak penduduk Pokrovsk dan permukiman sekitarnya yang berada di dekat garis depan untuk mengungsi dan pergi ke daerah yang lebih aman.
Vereshchuk memahami bahwa penduduk harus meninggalkan rumah, pekerjaan, dan harta benda mereka, “Namun, nyawa dan keselamatan Anda serta anak-anak Anda lebih berharga dan tinggal di daerah tersebut akan mengganggu pekerjaan pasukan pertahanan.”
Panglima Militer Ukraina, Jenderal Oleksandr Syrskyi, menyatakan kepada Zelensky, “Orang-orang kita luar biasa di setiap lini.”
Namun, dia meminta mitra Barat, termasuk AS, Inggris, dan Prancis, untuk mengirimkan pasokan lebih cepat.
“Tidak ada istirahat dalam perang,” tegas Syrskyi.