Nasrallah telah lama menjadi target yang sangat berharga bagi Israel, yang telah melakukan beberapa upaya untuk membunuhnya dalam konflik bersenjata sebelumnya, namun semuanya gagal.
Sejak tahun 1995, Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat (AS) memasukkan Nasrallah dalam daftar teroris internasional, menawarkan hadiah hingga USD 10 juta untuk informasi yang mengarah pada penangkapan atau lokasinya.
Mengutip kantor berita Anadolu, Nasrallah lahir pada 31 Agustus 1960, di Desa Bazouriyeh, dekat Tyre di Lebanon selatan. Dia menikah dengan Fatima Yassin dan mereka memiliki lima orang anak: Hadi, Zeinab, Mohammad Jawad, Mohammad Mahdi, dan Mohammad Ali.
Anak tertuanya, Hadi, tewas dalam bentrokan dengan tentara Israel di Lebanon selatan pada 1997. The Jerusalem Post melaporkan, anak keduanya, Zeinab, ikut tewas dalam serangan yang sama yang membunuh Nasrallah.
Nasrallah menerima pendidikan agama di seminari-seminari Muslim Syiah di Lebanon, Irak, dan Iran. Dia bergabung dengan Gerakan Amal yang politis di sekolah menengah atas dan naik jabatan di biro politiknya pada tahun 1979.
Pada tahun 1982, di tengah ketidaksepakatan tentang cara melawan invasi Israel ke Lebanon, Nasrallah dan yang lainnya meninggalkan Amal dan bergabung dengan Hizbullah, sebuah kelompok yang baru dibentuk. Dia ditugaskan untuk memobilisasi para pejuang di Lembah Bekaa di negara itu.
Pada tahun 1985, Nasrallah pindah ke Beirut dan menjadi wakil kepala wilayah tersebut. Kemudian, dia mengambil peran sebagai kepala eksekutif, yang bertugas melaksanakan keputusan dewan syura kelompok itu.