“Reformasi rumah sakit ini benar dan penting,” kata Dirk Heinrich, seorang dokter spesialis telinga-hidung-tenggorokan, sekaligus ketua asosiasi dokter Virchowbund, kepada DW.
“Kita memiliki terlalu banyak layanan rawat inap pasien, tetapi apa yang dilakukan saat ini terlalu sedikit. Mereformasi rumah sakit tanpa reformasi pelayanan rawat jalan yang komprehensif, dan tanpa reformasi pelayanan darurat, tidak akan membuat perbedaan,” jelasnya.
Eugen Brysch, ketua organisasi perlindungan pasien, Deutsche Stiftung Patientenschutz, juga skeptis tentang hal tersebut.
“Di bidang perawatan medis rawat jalan, orang lanjut usia, orang yang sakit kronis, dan orang yang bergantung pada perawatan, akan merasakan nyaris tidak mungkin menemukan dokter baru,” katanya.
Jerman juga mengalami masalah kurangnya klinik dengan dokter di daerah pedesaan, karena semakin sedikit dokter yang mau tinggal di sana.
Kemenkes ingin mengatasi masalah ini dengan menawarkan uang tambahan bagi klinik-klinik di daerah pedesaan. Sekali lagi, Brysch menanggapinya dengan sangat berhati-hati.
“Fakta bahwa peluang penghasilan yang lebih baik kini sedang digarap, tidak dengan sendirinya akan memicu lebih banyak dokter di daerah pedesaan. Bagaimanapun juga, faktor lokasi juga berperan,” kata ketua organisasi perlindungan pasien itu.
Satu masalah telah terpecahkan dalam reformasi baru ini, yakni batas upah pembayaran bagi dokter umum.
Para dokter telah lama mengeluhkan batas anggaran tersebut, dan beberapa kali melakukan aksi mogok kerja, karena menurut mereka batas upah ini sering kali memaksa para dokter ini untuk merawat pasien secara gratis.
Lauterbach berharap, penghapusan batas upah ini akan memberikan insentif bagi para dokter untuk menerima lebih banyak pasien. Heinrich menyambut baik langkah ini, tetapi sekali lagi, ia mengatakan bahwa langkah ini jangkauannya belum cukup luas.
“Ini ibarat berhenti di tengah jalan, karena anggaran untuk dokter spesialis tidak disiapkan,” kata Heinrich.
“Tidak ada gunanya bagi pasien jika mereka mendapatkan giliran pemeriksaan lebih cepat dengan dokter umum, tetapi kemudian harus menunggu berbulan-bulan untuk mendapatkan giliran pemeriksaan dokter spesialis.”