Berita  

Parlemen Prancis Menolak PM Michel Barnier: Analisis dan Implikasi

Perdana Menteri Prancis Michel Barnier digulingkan dari jabatannya melalui mosi tidak percaya di Majelis Nasional, yang telah memperdalam krisis politik di Prancis. Mosi ini disetujui oleh 331 legislator di majelis rendah parlemen Prancis setelah Barnier menggunakan kewenangan khusus untuk mendorong langkah-langkah anggaran tanpa persetujuan parlemen. Ketua Parlemen Yael Braun-Pivet mengonfirmasi bahwa Barnier harus segera mengajukan pengunduran diri kepada Presiden Emmanuel Macron setelah mosi tersebut disahkan.

Reaksi terhadap pemungutan suara ini beragam, dengan pemimpin sayap kanan Prancis Marine Le Pen menekankan bahwa tekanan kini berada di tangan Presiden Macron. Di sisi lain, Mathilde Panot dari partai sayap kiri France Unbowed meminta Macron untuk mundur dan menyelenggarakan pemilihan presiden lebih awal guna menyelesaikan krisis politik yang tengah berlangsung. Meskipun demikian, Macron belum memberikan komentar mengenai kemungkinan pengunduran diri atau perubahan dalam pemerintahannya.

Pada saat yang sama, Presiden RI Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron di sela-sela Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Rio de Janeiro, Brasil. Pertemuan ini membahas kerja sama antara Indonesia dan Prancis, menunjukkan pentingnya hubungan antar negara dalam mengatasi tantangan global. Semua pihak berharap bahwa langkah-langkah selanjutnya yang diambil oleh pemerintah Prancis dapat mengatasi krisis politik yang sedang berkecamuk.

Exit mobile version