Berita  

“Trump Dukung Gencatan Senjata: Langkah Positif Pasca Pertemuan di Paris”

Perkembangan politik di Ukraina memperlihatkan harapan-harapan yang beragam terhadap kemenangan Donald Trump, terutama karena kekecewaan terhadap kebijakan Presiden Joe Biden dalam menangani konflik di wilayah tersebut. Banyak orang di Ukraina mulai merasa lelah setelah bertahun-tahun berperang, dan beberapa bahkan mulai mempertimbangkan untuk memberikan konsesi wilayah guna mengakhiri konflik tersebut. Meski begitu, pendapat masyarakat Ukraina terbagi menjadi sekitar tiga kubu, di mana sebagian mendukung kesepakatan apapun untuk mengakhiri perang, sementara yang lain masih ragu-ragu.

Ukraina menghadapi tantangan dalam melakukan mobilisasi personel dan mengisi kekosongan kekuatan militer. Bahkan, Amerika Serikat telah meminta Ukraina untuk menurunkan batas usia mobilisasi menjadi 18 tahun, namun Presiden Zelenskyy menolak permintaan tersebut mengingat ketidaksukaan masyarakat Ukraina terhadap kebijakan tersebut. Meski demikian, semakin dirasakan perlunya negosiasi untuk mengakhiri konflik, namun kekhawatiran atas keamanan Ukraina tanpa jaminan dari negara-negara Barat turut menjadi faktor yang memengaruhi keputusan.

Meskipun Trump menyatakan optimisme terhadap kemungkinan kesepakatan, belum jelas apakah Putin tertarik untuk bernegosiasi. Putin telah menetapkan syarat-syarat yang sulit untuk diterima oleh Ukraina, seperti penguasaan Rusia atas Krimea dan larangan bagi Ukraina untuk bergabung dengan NATO. Beberapa sumber di Moskow bahkan menyatakan ketidakberpihakan Putin untuk merundingkan perdamaian. Dengan kondisi politik yang kompleks dan tuntutan yang sulit dari kedua belah pihak, prospek perdamaian tampaknya masih jauh dari jangkauan.

Exit mobile version