Pesawat yang direncanakan untuk diterima oleh Trump dari Qatar menimbulkan kekhawatiran serius terkait keamanan nasional AS. Cohen menekankan pentingnya membongkar pesawat hingga ke rangka untuk memastikan tidak ada perangkat mata-mata tersembunyi, terutama dengan hubungan diplomatik Qatar dengan negara-negara seperti Iran, Rusia, dan Tiongkok. Hingga saat ini, Gedung Putih belum memberikan tanggapan resmi terkait masalah ini. Meskipun Trump menyatakan tidak akan menggunakan pesawat setelah masa jabatannya berakhir, laporan menyebutkan bahwa pesawat tersebut masih akan digunakan sebagai Air Force One hingga akhir masa jabatan Trump.
Jika pesawat benar-benar dialihkan kepemilikan ke yayasan perpustakaan kepresidenan, akan memerlukan proses pelepasan sistem teknologi sensitif yang dipasang sebelumnya untuk menjaga kerahasiaan dan keamanan negara. Yang paling penting adalah evaluasi akhir harus didasarkan pada penilaian dari komunitas intelijen dan militer untuk memastikan keputusan yang diambil benar-benar mempertimbangkan keamanan nasional. Rencana ini membuka debat tentang bagaimana menjaga keseimbangan antara kepentingan diplomatik dan keamanan nasional, serta etika menerima hadiah dari negara asing yang dapat berpotensi menjadi ancaman.
