Berita  

Krisis Kemanusiaan di Gaza: Bencana Kelaparan Senjata Perang

UNRWA, badan PBB yang membantu pengungsi Palestina, mengalami kesulitan dalam menjelaskan kondisi mengerikan yang dialami warga Gaza. Dalam situasi ini, kelaparan semakin meluas, menyebabkan orang-orang menjadi lelah dan kelaparan. Komisaris Jenderal UNRWA, Philippe Lazzarini, menyatakan keprihatinannya bahwa jika bantuan tidak segera masuk, orang-orang di Gaza akan mati bukan karena bom, tetapi karena kekurangan makanan. Penggunaan bantuan kemanusiaan sebagai senjata perang telah menjadi suatu hal yang tidak bisa dihindari.

Blokade bantuan kemanusiaan yang diterapkan Israel di Gaza menuai kritik tajam dari berbagai pihak. UNRWA, kelompok bantuan utama, dan PBB menolak klaim bahwa Hamas mencuri dan mengendalikan distribusi makanan di Gaza. Meskipun ada usulan untuk menggunakan perusahaan keamanan swasta dalam mendistribusikan bantuan, namun hal ini ditolak secara tegas karena tidak sejalan dengan prinsip-prinsip netralitas dan independensi.

Untuk mengatasi masalah kemanusiaan di Gaza, Gaza Humanitarian Foundation (GHF) yang didukung AS akan mulai mendistribusikan bantuan di wilayah tersebut. GHF, yang dipimpin oleh seorang veteran militer AS, Jake Wood, berkomitmen untuk mendistribusikan bantuan secara independen dan diaudit secara ketat. Meskipun telah melakukan pengadaan bantuan makanan dalam jumlah besar, GHF belum merinci pemasok bantuannya.

Jadi, upaya untuk mengurangi penderitaan di Gaza memang sudah dilakukan. Namun, tantangan dalam mendistribusikan bantuan dengan efisien dan transparan masih harus dihadapi. Semoga dengan adanya upaya ini, kondisi di Gaza bisa membaik dan membantu warga yang membutuhkan bantuan kemanusiaan.

Source link

Exit mobile version