Menteri Luar Negeri Republik Indonesia, Sugiono, mengimbau ASEAN untuk memperkuat respons kolektif dalam menghadapi ancaman kejahatan transnasional di kawasan. Pada Pertemuan ASEAN Political-Security Community Council Meeting ke-29 di Kuala Lumpur, Menlu Sugiono menyoroti pentingnya kesiapsiagaan ASEAN dalam menghadapi tantangan keamanan yang semakin kompleks, meskipun telah mencapai capaian implementasi APSC Blueprint 2025 sebesar 99,6 persen.
Untuk meningkatkan efektivitas dalam memberantas kejahatan transnasional, Menlu Sugiono mendorong kerja sama antar negara ASEAN dalam investigasi bersama, berbagi informasi, bantuan hukum timbal balik, dan penunjukan focal points nasional. Respons kolektif yang kuat, terintegrasi, dan berorientasi pada perlindungan korban serta penegakan hukum yang efektif menjadi penekanan dari Menlu Sugiono.
Selain itu, Menlu Sugiono juga menyoroti pentingnya integrasi implementasi ASEAN Outlook on the Indo-Pacific (AOIP) ke dalam pilar APSC. AOIP diharapkan dapat menjadi kerangka pemersatu dan mendorong kerja sama antar pilar dan sektor. Dalam konteks ini, Menlu Sugiono mendorong implementasi Concept Paper on AOIP from a Defence Perspective yang telah disepakati ASEAN pada 2023, guna memastikan AOIP diarusutamakan dalam APSC Strategic Plan menuju ASEAN Community Vision 2045.
Pertemuan APSC Council merupakan forum di mana para Menteri Politik-Keamanan ASEAN membahas arah strategis kerja sama regional dalam pilar politik dan keamanan. Pada pertemuan tersebut, telah diadopsi ASEAN Political-Security Community Council Report dan APSC Strategic Plan.