Berita  

Cengkeraman Israel Menguat, Gaza Jadi Tempat Paling Lapar di Dunia: Analisis PBB

Insiden distribusi bantuan yang terjadi di Gaza telah menimbulkan peringatan serius dari Kepala OCHA untuk wilayah pendudukan Palestina, Jonathan Whittall. Beliau menegaskan bahwa skema distribusi yang dilakukan oleh AS dan Israel merupakan bentuk kelangkaan yang direkayasa, yang dikelola oleh kontraktor keamanan swasta Amerika Serikat di empat pusat distribusi di Gaza tengah dan selatan. Sayangnya, model distribusi alternatif ini dinilai tidak efektif dan tidak memenuhi kebutuhan masyarakat, sebagaimana disampaikan oleh Laerke kepada para wartawan. Pelanggaran prinsip dasar ketidakberpihakan terhadap kebutuhan masyarakat juga menjadi sorotan, di mana bantuan seharusnya diberikan berdasarkan kebutuhan, bukan kemampuan seseorang untuk mencapai titik distribusi yang jauh. Kritik juga disampaikan terhadap keamanan masyarakat yang terancam oleh situasi distribusi bantuan yang tidak aman. Seruan untuk membuka kembali semua titik penyeberangan ke Gaza demi kelancaran pengiriman bantuan juga ditegaskan, termasuk diantaranya dari Yordania dan Mesir. Hal ini diharapkan dapat memastikan bantuan dapat diberikan secara langsung kepada keluarga yang membutuhkan, sesuai dengan kebutuhan yang ada. Tantangan dalam akses kemanusiaan di Gaza juga menjadi sorotan, di mana lebih dari 80 persen wilayah Gaza berada di dalam zona militer Israel atau di bawah perintah pengungsian, menyebabkan ribuan orang harus berpindah tempat lagi akibat konflik antara Israel dan Hamas.

Source link

Exit mobile version