Lee Jae-myung, dalam memoarnya yang diterbitkan pada tahun 2017, mengungkapkan tentang profil masa kecilnya yang penuh penderitaan. lahir di sebuah desa pegunungan di Andong, Provinsi Gyeongbuk pada tahun 1963, sebagai anak kelima dari lima putra dan dua putri. Setelah menyelesaikan sekolah dasar, Lee terpaksa bekerja di berbagai pabrik di Seongnam karena keluarganya tidak mampu membiayai pendidikan menengahnya. Kondisi ekonomi keluarganya yang sulit membuatnya harus putus sekolah dan bekerja ilegal. Pada usia 13 tahun, Lee mengalami tragedi di pabrik sarung tangan bisbol, di mana tangannya cedera parah karena terjepit mesin press. Mengalami pemukulan dan mengalami kehidupan sulit, Lee bahkan sempat mencoba bunuh diri dua kali sebelum akhirnya bangkit dan melanjutkan pendidikan. Dengan semangat pantang menyerah, ia mendaftar SMA dan universitas dengan beasiswa penuh, lulus pada tahun 1978 dan 1980. Lee melanjutkan studi hukum di Universitas Chung-Ang Seoul dengan beasiswa penuh, dan lulus Ujian Pengacara pada tahun 1986. Setelah tersebut, ia bergelut di dunia hukum sebagai seorang pengacara hak asasi manusia. Lee Jae-myung menikah dengan Kim Hye-kyung pada tahun 1992 dan dikaruniai dua anak. Dalam memoarnya, Lee menegaskan bahwa harapan dan cobaan datang bersamaan, dan cobaan bukanlah alasan untuk menyerah, melainkan sebagai ujian seberapa kuat harapan seseorang.
Home
Berita
Profil Presiden Baru Korea Selatan: Lee Jae-myung, dari Buruh Pabrik ke Orang Nomor Satu
Profil Presiden Baru Korea Selatan: Lee Jae-myung, dari Buruh Pabrik ke Orang Nomor Satu

Read Also
Recommendation for You
Ribuan warga Filipina turun ke jalan dalam aksi demonstrasi menentang korupsi setelah munculnya skandal proyek…
Pada malam Festival Pertengahan Musim Gugur, tradisi unik dilakukan oleh para orang tua dan kakek-nenek…
Mayoritas penduduk Afghanistan memandang pendidikan anak perempuan sebagai hal yang sangat penting, meskipun Taliban telah…
Dua grup musik Indonesia, Lomba Sihir dan .Feast, telah dinominasikan dalam kategori Seniman Kreatif Asia…
Saat Stonehenge membutuhkan perawatan, pengunjung terkadang mencuri batu sebagai suvenir, menyebabkan kerusakan pada situs tersebut….