Para pemimpin negara G7 telah bersatu dalam desakan untuk “mengurangi eskalasi konflik di Timur Tengah, termasuk gencatan senjata di Gaza”, seperti yang dilaporkan oleh Liputan6.com dari Tel Aviv. Meskipun demikian, tidak ada panggilan untuk gencatan senjata antara Israel dan Iran selama pertemuan puncak mereka di Kanada. Presiden AS Donald Trump, yang menandatangani pernyataan bersama tersebut, meninggalkan pertemuan tersebut lebih awal dengan alasan berbagai peristiwa di Timur Tengah.
Pernyataan bersama tersebut, yang dirilis setelah Trump meninggalkan Kanada, menegaskan hak Israel untuk membela diri dan menekankan bahwa Iran adalah sumber terorisme yang tidak boleh memiliki senjata nuklir. Meskipun demikian, seruan untuk menyelesaikan krisis yang bisa mengarah pada penurunan eskalasi konflik yang lebih luas di Timur Tengah, dianggap sebagai langkah kompromi untuk menjaga persatuan di antara negara anggota G7 namun juga mengurangi dampak pernyataan tersebut.
Sementara itu, negara-negara anggota G7 yang memberikan dukungan kepada Israel dikritik oleh Iran. Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Esmaeil Baqaei, menyerukan G7 untuk tidak terlibat dalam retorika sepihak dan menangani akar masalah eskalasi, yaitu agresi yang dilakukan oleh Israel. Beberapa negara G7 yang mengungkapkan dukungan mereka terhadap Israel dan menilai Iran sebagai sumber utama ketidakstabilan dan teror regional, melansir sejumlah sumber pada Rabu, 18 Juni 2025.
