Investigator telah berhasil memulihkan data perekam penerbangan dari kecelakaan Air India yang terjadi awal bulan Juni. Waktu ini telah dikonfirmasi oleh kementerian penerbangan sipil, menandai langkah signifikan dalam penyelidikan yang dilakukan. Insiden tersebut menimbulkan 270 korban jiwa ketika pesawat Boeing 787-8 Dreamliner menuju London jatuh hanya dalam waktu kurang dari semenit setelah lepas landas dari bandara Ahmedabad di India barat.
Sebelumnya, para investigator telah menemukan kedua perangkat Enhanced Airborne Flight Recorders (EAFR) atau yang dikenal sebagai “black box” dari reruntuhan Boeing 787. Kedua perangkat tersebut ditemukan di lokasi kecelakaan, satu di antaranya ditemukan di atap bangunan sementara yang lainnya ditemukan di antara puing-puing.
Diperkirakan akan memakan waktu beberapa minggu sebelum informasi yang terkumpul dari perekam tersebut dapat dirilis oleh pihak berwenang. Model pesawat tertentu dilengkapi dengan dua perangkat perekam untuk memudahkan analisis menyeluruh. Kedua perangkat ini merekam data penerbangan serta audio dari kokpit pesawat.
Data yang direkam oleh perangkat perekam meliputi berbagai informasi mulai dari posisi tuas roda gigi hingga aktivitas mesin dan pengaturan daya dorong. Informasi ini penting untuk merekonstruksi kronologi insiden serta menentukan penyebab pasti dari kecelakaan.
Proses analisis data dari Cockpit voice recorder (CVR) dan Flight Data Recorder (FDR) sedang berlangsung dengan tim yang dipimpin oleh Biro Investigasi Kecelakaan Pesawat Udara India (AAIB) dan National Transportation Safety Board AS (NTSB). Analisis ini bertujuan untuk mengurai urutan kejadian yang menyebabkan kecelakaan serta mengidentifikasi faktor-faktor yang dapat meningkatkan keselamatan penerbangan di masa mendatang.
