Berita  

Penuaan Lebih Cepat: Studi Perempuan Asia Selatan vs AS

Di Asia Selatan, terutama di Pakistan, norma sosial sering mendorong perempuan untuk segera memiliki anak setelah menikah tanpa memperhatikan kesehatan jangka panjang mereka. Dr. Khan memberi pernyataan bahwa kesehatan perempuan sering diabaikan, terutama dalam masalah hormonal dan pengobatan seperti terapi penggantian hormon (HRT) masih jarang dilakukan. Masalah kesuburan sering kali menjadi fokus utama yang mengesampingkan pembicaraan tentang menopause dan kesejahteraan perempuan. Seorang perempuan Pakistan, Sabina Qazi, berusia pertengahan 40-an, berbagi tantangan emosional dan kognitif yang dia alami akibat menopause setelah menjalani histerektomi radikal. Berbicara kepada DW, Qazi menyebutkan bahwa ia harus terus membuktikan dirinya dan merasa kesulitan kognitif setelah prosedur operasi tersebut.

Meskipun operasinya dilakukan sebagai tindakan preventif, Qazi merasa minimnya perhatian terhadap dampak jangka panjangnya dan masih harus menjalani terapi HRT untuk mengatasi gejala menopause. Operasi sering diperlakukan seolah-olah sudah pasti terjadi, tanpa mempertimbangkan dampak emosional dari keputusan tersebut. Dr. Khan mencatat bahwa masalah kesehatan kronis dan faktor lingkungan lainnya dapat mempercepat proses penuaan pada perempuan Asia Selatan, sebagaimana yang dialami oleh Qazi.

Perempuan Asia Selatan sering menghadapi tekanan sosial yang berat dan minim dukungan, yang dapat memperburuk tantangan kesehatan fisik dan mental yang dihadapi. Dr. Khan menyatakan bahwa faktor-faktor ini saling berkaitan dan dapat membuat perempuan Asia Selatan merasa cepat menua akibat tekanan sosial dan kelelahan yang mereka hadapi. Dengan demikian, perempuan Asia Selatan perlu mendapatkan perhatian kesehatan dan dukungan yang lebih baik untuk mengatasi masalah-masalah ini.

Source link

Exit mobile version