Penemuan awal dilakukan menggunakan James Webb Space Telescope (JWST) yang mendeteksi sinyal kimia khas dari mineral panas tersebut. Untuk mengidentifikasi lokasi pasti asal sinyal, tim astronom melanjutkan observasi dengan teleskop ALMA (Atacama Large Millimeter/submillimeter Array) milik European Southern Observatory di Chile. Hasilnya menunjukkan bahwa mineral tersebut terkonsentrasi di sebagian kecil area cakram, mirip dengan sabuk asteroid dalam tata surya kita. Wilayah ini diyakini menjadi tempat awal terbentuknya planetesimal—benda langit kecil yang kelak bisa menjadi planet penuh. “Kita sedang melihat sistem yang sangat menyerupai tata surya kita saat baru mulai terbentuk,” ujar Merel van ‘t Hoff, astronom dari Purdue University, AS, yang juga ikut dalam studi ini.
Momen Langka: Pembentukan Planet di Luar Angkasa dengan Teleskop

Read Also
Recommendation for You
Ribuan warga Filipina turun ke jalan dalam aksi demonstrasi menentang korupsi setelah munculnya skandal proyek…
Pada malam Festival Pertengahan Musim Gugur, tradisi unik dilakukan oleh para orang tua dan kakek-nenek…
Mayoritas penduduk Afghanistan memandang pendidikan anak perempuan sebagai hal yang sangat penting, meskipun Taliban telah…
Dua grup musik Indonesia, Lomba Sihir dan .Feast, telah dinominasikan dalam kategori Seniman Kreatif Asia…
Saat Stonehenge membutuhkan perawatan, pengunjung terkadang mencuri batu sebagai suvenir, menyebabkan kerusakan pada situs tersebut….