Gunung berapi di Semenanjung Kamchatka, Rusia timur, meletus setelah 450 tahun terjadi yang merupakan peristiwa langka dalam sejarah. Letusan tersebut terjadi beberapa hari setelah daerah tersebut diguncang oleh gempa bumi yang sangat kuat. Otoritas tanggap darurat Rusia menyampaikan informasi ini pada Minggu (3/8/2025). Media pemerintah juga merilis foto dan video yang memperlihatkan gumpalan abu tebal yang meluncur tinggi dari kawah Gunung Krasheninnikov. Tercatat ini adalah letusan pertama gunung tersebut sejak tahun 1550 menurut Smithsonian Institution. Kolom abu dari letusan itu mencapai ketinggian hingga 6.000 meter atau hampir 20.000 kaki, dengan arah pergerakan ke arah timur menuju Samudera Pasifik dan tidak mengancam wilayah penduduk.
Sebagai langkah pencegahan, status Gunung Krasheninnikov dinaikkan menjadi kode bahaya penerbangan “oranye” mengingat potensi gangguan aktivitas penerbangan di sekitarnya. Selain itu, letusan ini terjadi dalam beberapa hari setelah erupsi dari Gunung Klyuchevskoy, gunung berapi paling aktif di wilayah Eropa dan Asia yang juga terletak di Kamchatka. Berbeda dengan Krasheninnikov, Klyuchevskoy seringkali mengalami letusan, dengan setidaknya telah terjadi 18 erupsi sejak tahun 2000.
Pada saat yang sama, Gunung Api Marapi di Sumatera Barat, Indonesia juga kembali mengalami erupsi, menyemburkan abu vulkanik setinggi 1600 meter. Erupsi ini mengejutkan warga sekitar karena dentumannya terdengar keras. Letusan gunung berapi di berbagai belahan dunia menjadi peringatan penting akan potensi bencana alam yang selalu mengintai.