Indonesia dan Belarus menjalin kerja sama yang kuat dalam mendukung investasi strategis di sektor industri manufaktur dan agrikultur. Pemerintah Indonesia menyambut baik inisiatif Belarus ini, terutama dalam konteks kebutuhan modernisasi alat berat di sektor pertambangan dan pertanian. Tak hanya sektor industri, kedua negara juga membahas potensi kerja sama di bidang pendidikan, layanan kesehatan, serta pertukaran budaya dan pariwisata. Belarus secara penuh mendukung upaya percepatan penyelesaian Perjanjian Perdagangan Bebas (FTA) antara Indonesia dan Uni Ekonomi Eurasia, yang diharapkan dapat diselesaikan pada KTT St. Petersburg akhir tahun ini.
Menlu Ryzhenkov menegaskan bahwa Belarus menganggap Indonesia sebagai mitra strategis di Asia Tenggara. Oleh sebab itu, perjanjian ini diharapkan akan membuka peluang baru bagi pelaku usaha di kedua negara. Selain itu, kedua negara juga setuju untuk terus memperluas kerja sama di forum-forum multilateral seperti ASEAN, BRICS, dan Gerakan Non-Blok, guna menjaga kontribusi kemitraan mereka terhadap stabilitas global yang lebih adil dan setara.
Pada akhir pertemuan, Menlu Ryzhenkov menyampaikan harapan agar kunjungan Presiden Belarus Alexander Lukashenko ke Jakarta dalam waktu dekat dapat memperkuat kemitraan ini. Belarus sangat antusias menyambut kedatangan Presiden Lukashenko dan berharap pertemuan tersebut akan menghasilkan langkah-langkah konkret yang bermanfaat bagi kedua belah pihak.
