Presiden Ferdinand Marcos Jr menyatakan bahwa China telah salah menafsirkan pernyataannya tentang konflik antara China dan Taiwan. Marcos menegaskan bahwa Filipina tidak akan diam jika konflik pecah mengingat kedekatannya dengan pulau yang diperintah secara demokratis tersebut. China menyebutnya “bermain api” setelah pernyataan tersebut, namun Marcos menyatakan bahwa dirinya disalahartikan demi tujuan propaganda. Dia menegaskan bahwa evakuasi warga Filipina yang tinggal dan bekerja di Taiwan akan dilakukan jika konflik benar-benar meletus, namun ia berusaha menghindari konfrontasi dan perang. Lebih dari seratus ribu warga Filipina tinggal dan bekerja di Taiwan menurut data pemerintah. Marcos menambahkan bahwa perang atas Taiwan dapat menyeret Filipina ke dalam konflik yang tidak diinginkan. Pernyataan presiden muncul di tengah meningkatnya ketegangan antara Manila dan Beijing terkait sengketa wilayah di Laut China Selatan setelah Mahkamah Arbitrase Internasional pada 2016 membatalkan klaim sepihak China di kawasan tersebut. China menolak keputusan tersebut.
Presiden Filipina Sebut China Salah Artikan Pernyataannya: Kontroversi Taiwan

Read Also
Recommendation for You
Pada malam Festival Pertengahan Musim Gugur, tradisi unik dilakukan oleh para orang tua dan kakek-nenek…
Mayoritas penduduk Afghanistan memandang pendidikan anak perempuan sebagai hal yang sangat penting, meskipun Taliban telah…
Dua grup musik Indonesia, Lomba Sihir dan .Feast, telah dinominasikan dalam kategori Seniman Kreatif Asia…
Saat Stonehenge membutuhkan perawatan, pengunjung terkadang mencuri batu sebagai suvenir, menyebabkan kerusakan pada situs tersebut….
Sebuah proyek tanggul di Filipina menuai kontroversi setelah hampir USD 2 juta uang rakyat dihabiskan…