Berita  

Netanyahu Dituduh Kehilangan Akal Sehat oleh PM Selandia Baru

Beberapa pemimpin Barat, termasuk Perdana Menteri Australia Anthony Albanese dan pemimpin Selandia Baru Christopher Luxon, telah mengkritik Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu terkait konflik di Gaza. Albanese mengungkapkan bahwa Netanyahu menyangkal dampak kemanusiaan dari perang di Gaza saat mereka berbicara. Pada awal pekan ini, Australia mengumumkan rencana untuk mengakui Negara Palestina di Sidang Majelis Umum PBB bulan September, sementara Prancis juga akan melakukan langkah serupa. Hal ini menempatkan AS semakin berseberangan dengan sekutu Baratnya terkait Israel dan konflik di Gaza.

Christopher Luxon, pemimpin Selandia Baru, mengumumkan bahwa negaranya akan mempertimbangkan pengakuan terhadap Negara Palestina dalam sebulan ke depan, yang menuai kritik karena dianggap lamban dalam menanggapi permasalahan Israel. Helen Clark, mantan Perdana Menteri Selandia Baru, mengkritik pemerintah Luxon karena dianggap tidak memiliki pendirian yang jelas dalam konflik tersebut. Bahkan co-leader Partai Hijau, Chloe Swarbrick, dikeluarkan dari Parlemen karena menantang anggota parlemen untuk mendukung sanksi terhadap Israel.

Kritik terhadap Netanyahu dan peran Barat dalam menanggapi konflik di Gaza semakin meningkat, dan keputusan untuk mengakui Negara Palestina menjadi sorotan utama dalam hubungan diplomatik antara negara-negara tersebut. Langkah keras terus dilakukan untuk menentang kebijakan Israel dalam konflik tersebut, namun kritik dan perpecahan di antara pemimpin Barat juga semakin terlihat jelas dalam perkembangan terkini.

Source link

Exit mobile version