Sebanyak 26 kepala negara dan pemerintahan asing akan hadir dalam parade militer China. Termasuk di antaranya adalah Perdana Menteri Pakistan Shehbaz Sharif dan Kepala Junta Militer Myanmar Min Aung Hlaing yang kini menjabat sebagai presiden sementara setelah kudeta militer 2021. Tidak hanya itu, para pemimpin Eropa pro-Rusia seperti Presiden Serbia Aleksandar Vucic dan Perdana Menteri Slovakia Robert Fico juga akan turut hadir. Namun, tidak ada pemimpin dari negara-negara Barat utama yang ikut serta dalam parade ini.
Parade militer yang berlangsung selama 70 menit akan menampilkan lebih dari 10.000 tentara, lebih dari 100 pesawat tempur, dan ratusan perlengkapan militer darat. Acara ini merupakan ajang unjuk kekuatan militer China yang terus berkembang di bawah kepemimpinan Xi Jinping. Selain itu, pertunjukan ini juga akan memberikan gambaran tentang teknologi militer China yang begitu pesat. Semua peralatan yang dipamerkan merupakan hasil produksi dalam negeri dan telah aktif digunakan. Mulai dari drone canggih, sistem peperangan elektronik, senjata hipersonik, hingga rudal strategis akan tampil dalam parade ini.
Wamenlu China, Hong Lei, menekankan hubungan persahabatan tradisional antara China dan Korea Utara, sambil mengingatkan bahwa kedua negara saling mendukung selama Perang Dunia II. Parade militer ini menjadi bukti kekuatan China dan menunjukkan komitmen pemerintah dalam modernisasi Tentara Pembebasan Rakyat.
