Anak-anak Palestina di Jalur Gaza disebut telah kehilangan akses pendidikan selama tiga tahun berturut-turut, menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Rabu. Hal ini disebabkan oleh blokade dan agresi Zionis Israel yang masih berlangsung hingga saat ini. Juru bicara PBB, Stephane Dujarric, dalam konferensi persnya menekankan pentingnya perlindungan hak anak-anak untuk mendapatkan pendidikan, menyatakan bahwa tak seharusnya ada anak yang kehilangan hak tersebut. Dujarric juga memperingatkan bahwa krisis ini berpotensi mengancam masa depan seluruh generasi di Gaza. Selain itu, Badan Bantuan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) juga mencatat bahwa sebelumnya satu juta perempuan dan anak perempuan di Gaza menghadapi kelaparan massal, kekerasan, dan pelecehan. Mereka terpaksa melakukan strategi bertahan hidup yang semakin berbahaya, seperti mencari makanan dan air dengan risiko kehilangan nyawa. Serangan udara Israel terhadap Rumah Sakit Nasser di Khan Younis, Gaza, bahkan telah menewaskan 20 orang, termasuk 5 jurnalis. Salah satunya adalah Mariam Dagga, kontributor AP, yang baru-baru ini melaporkan kondisi anak-anak korban kelaparan di rumah sakit tersebut. Hal ini semakin memperkuat urgensi pembukaan kembali sekolah-sekolah dan pemastian bahwa anak-anak Palestina bisa memperoleh hak mereka atas pendidikan.
Dampak PBB: Anak-anak di Gaza Kehilangan Hak Pendidikan

Read Also
Recommendation for You
Pada malam Festival Pertengahan Musim Gugur, tradisi unik dilakukan oleh para orang tua dan kakek-nenek…
Mayoritas penduduk Afghanistan memandang pendidikan anak perempuan sebagai hal yang sangat penting, meskipun Taliban telah…
Dua grup musik Indonesia, Lomba Sihir dan .Feast, telah dinominasikan dalam kategori Seniman Kreatif Asia…
Saat Stonehenge membutuhkan perawatan, pengunjung terkadang mencuri batu sebagai suvenir, menyebabkan kerusakan pada situs tersebut….
Sebuah proyek tanggul di Filipina menuai kontroversi setelah hampir USD 2 juta uang rakyat dihabiskan…