Berita  

Taliban Afghanistan Meminta Bantuan Pasca Gempa: Korban Tewas 1.000

Afghanistan, negara yang mengalami konflik selama bertahun-tahun, kini terjerumus ke dalam krisis kemanusiaan yang semakin memburuk sejak pengambilalihan kekuasaan oleh Taliban pada tahun 2021 pasca penarikan pasukan AS. Kelompok bantuan internasional yang sebelumnya aktif di negara tersebut, mulai mundur setelah Taliban kembali berkuasa. Dalam beberapa bulan terakhir, bantuan dari Amerika Serikat, Inggris, Prancis, dan Jerman telah berkurang drastis, memberikan dampak signifikan terhadap bantuan kemanusiaan yang diterima oleh Afghanistan.

Menurut laporan Reuters, bantuan kemanusiaan kepada Afghanistan pada tahun 2025 telah menurun tajam menjadi USD 767 juta dari sebelumnya USD 3,8 miliar pada tahun 2022. Direktur Nasional World Vision Afghanistan, Thamindri De Silva, mengungkapkan bahwa tantangan yang dihadapi oleh negara ini sangat kompleks, membuat organisasi kemanusiaan kesulitan dalam memberikan bantuan kepada masyarakat Afghanistan yang membutuhkan.

De Silva menjelaskan bahwa negara ini sedang dihadapkan pada berbagai krisis, mulai dari kekeringan, bantuan untuk pengungsi yang kembali, hingga krisis malnutrisi yang merajalela di tengah kondisi yang semakin memburuk. Menurutnya, selain dana yang semakin terbatas, guncangan demi guncangan yang terjadi di negara ini semakin memberatkan sumber daya yang sudah terbatas. Salah satu kebutuhan mendesak adalah kantong jenazah, selain kebutuhan pokok seperti pakaian, produk kebersihan, dan peralatan memasak yang dibutuhkan oleh masyarakat Afghanistan.

Source link

Exit mobile version