Spekulasi sedang ramai tentang kemungkinan Thaksin tidak akan kembali ke Thailand. Setelah dijatuhkan dari jabatan pada tahun 2006, dia menghabiskan 15 tahun dalam pengasingan di Dubai dan negara lain untuk menghindari hukuman penjara atas tuduhan penyalahgunaan kekuasaan dan korupsi yang menurutnya dipolitisasi. Meskipun demikian, mantan pemilik klub sepakbola Manchester City ini masih memiliki pengaruh dalam politik Thailand dari luar negeri. Adiknya, Yingluck Shinawatra, memimpin pemerintahan sebelum dipecat melalui putusan pengadilan, kemudian dijatuhkan kudeta militer pada tahun 2014. Sementara itu, iparnya juga pernah menjabat sebagai perdana menteri.
Pada tahun 2023, Thaksin kembali ke Thailand dan segera ditahan untuk menjalani hukuman penjara 8 tahun terkait vonis in absentia. Raja Maha Vajiralongkorn kemudian mengurangi hukumannya menjadi satu tahun, sebelum akhirnya dia dibebaskan bersyarat enam bulan kemudian. Namun, Thaksin tidak menjalani hukumannya di dalam penjara, melainkan di sebuah suite di Police General Hospital Bangkok, yang menimbulkan pertanyaan tentang perlakuan khusus. Mahkamah Agung dijadwalkan akan memutuskan apakah masa perawatannya di rumah sakit akan dihitung sebagai masa hukuman. Jika tidak, Thaksin mungkin akan kembali masuk penjara.
Ada banyak spekulasi bahwa Thaksin telah mencapai kesepakatan dengan pihak konservatif dan monarki yang berpengaruh, yang bisa menghasilkan pengurangan hukuman atau bahkan pengampunan. Walau begitu, Thaksin membantah tudingan tersebut. Belakangan ini, Thaksin juga lolos dari kasus lese majeste yang dapat mengakibatkan hukuman penjara hingga 15 tahun.
